Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Logo Kabupaten Demak

Bentuk Lambang daerah Kabupaten Demak berupa perisai yang berbentuk dasar segitiga lengkung melambangkan pertahanan dan keamanan lahir dan batin.

Logo KMDY

KMDY (Keluarga Mahasiswa Kabupaten Demak) adalah sebuah organisasi etnis yang berda di Yogyakarta.

Event_Seminar 2016

Seminar Terbuka KMDY "Kilas Balik Sejarah Kehidupan dan Pendidikan Kebudayaan Sunan Kalijaga"

Event_Makrab 2016

Makrab KMDY 2016 di PonPes Annwar Futuhiyyah, Blotan, Maguoharjo, Sleman

Sabtu, 10 Oktober 2015

MAKRAB KMDY 2015


Assalamu'allaikum Wr. Wb. \^_^/

Kembali lagi KMDY (Keluarga Mahasiswa Demak Yogyakarta) menyapa teman-teman :)

Kali ini KMDY mengadakan agenda MAKRAB, tapi mungkin lebih tepatnya disebut Pinkik KMDY deh. Tapi biar lebih adil disebut MAKRAB dan Piknik KMDY, hehehehehe :D

Ok, MAKRAB dan Piknik KMDY berada di Pantai Pandan Sari, Bantul. Jarak tempuh dari Jogja kota berkisar 1,5 jam, tidak terlalu lama tapi lumayan buat pegal-pegal :v

Agenda yang sangat seru dan penuh dengan kenangan yang tak akan terlupakan. Semoga KMDY tetap selalu jaya dan solid.

Wassalamu'allaikum Wr. Wb. \^_^/

Dokumentasi lain:












Minggu, 04 Oktober 2015

Sunan Kalijaga

Lukisan Sunan Kalijaga, mynotes2you.blogspot.co.id

Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga atau Sunan Kalijogo adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.


Riwayat

Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.


Kelahiran

Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.


Silsilah

Mengenai asal usulnya, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa ia juga masih keturunan Arab. Tapi, banyak pula yang menyatakan ia orang Jawa asli. Van Den Berg menyatakan bahwa Sunan Kalijaga adalah keturunan Arab yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Sementara itu menurut Babad Tuban menyatakan bahwa Aria Teja alias 'Abdul Rahman berhasil mengislamkan Adipati Tuban, Aria Dikara, dan mengawini putrinya. Dari perkawinan ini ia memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Menurut catatan Tome Pires, penguasa Tuban pada tahun 1500 M adalah cucu dari peguasa Islam pertama di Tuban. Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said adalah putra Aria Wilatikta. Sejarawan lain seperti De Graaf membenarkan bahwa Aria Teja I ('Abdul Rahman) memiliki silsilah dengan Ibnu Abbas, paman Muhammad. Sunan Kalijaga mempunyai tiga anak salah satunya adalah Umar Said atau Sunan Muria.


Pernikahan

Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah. Maulana Ishak memiliki anak bernama Sunan Giri dan Dewi Saroh. Mereka adalah kakak beradik.


Berda’wah

Menurut cerita, Sebelum menjadi Walisongo, Raden Said adalah seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi. Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin. Suatu hari, Saat Raden Said berada di hutan, ia melihat seseorang kakek tua yang bertongkat. Orang itu adalah Sunan Bonang. Karena tongkat itu dilihat seperti tongkat emas, ia merampas tongkat itu. Katanya, hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang yang miskin. Tetapi, Sang Sunan Bonang tidak membenarkan cara itu. Ia menasihati Raden Said bahwa Allah tidak akan menerima amal yang buruk. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha, maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang. Karena itu, Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang. Raden Said lalu menyusul Sunan Bonang ke Sungai. Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya. Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. Karena itu,ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, [[[Sunan Bonang]] datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.

Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.

Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil memengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja"). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.

Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.


Wafat

Ketika wafat, ia dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang - orang dari seluruh indonesia


Penlis: Rohmat Munasikhin

Sabtu, 03 Oktober 2015

Museum Masjid Agung Demak

Museum Masjid Agung Demak, visitdemak.com

Museum Masjid Agung Demak

Museum Masjid Agung Demak adalah sebuah museum yang terletak di dalam kompleks Masjid Agung Demak dalam lingkungan alun-alun kota Demak. Museum ini buka tiap hari dari Senin hingga Minggu pada jam kerja. Museum ini menyimpan berbagai barang peninggalan Masjid Agung Demak. Jumlah koleksi benda bersejarah di museum ini mencapai lebih dari 60 koleksi. Museum ini berdiri di atas lahan seluas 16 meter persegi yang berada di kompleks Masjid Agung Demak. Dibangun dengan anggaran mencapai Rp1,1 miliar yang berasal dari APBD Demak dan sisanya dari Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Agung Demak.


Koleksi

Di museum ini utamanya disimpan bagian-bagian soko guru yang rusak (sokoguru Sunan Kalijaga, sokoguru Sunan Bonang, sokoguru Sunan Gunungjati, sokoguru Sunan Ampel), sirap, kentongan dan bedug peninggalan para wali, dua buah gentong (tempayan besar) dari Dinasti Ming hadiah dari Putri Campa abad ke-14, Pintu Bledeg buatan Ki Ageng Selo yang merupakan condrosengkolo berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani yang berarti angka tahun 1388 Saka atau 1466 M atau 887 H, foto-foto Masjid Agung Demak tempo dulu, lampu-lampu dan peralatan rumah tangga dari kristal dan kaca hadiah dari PB I tahun 1710 M, kitab suci Al-Qur’an 30 juz tulisan tangan, maket masjid Demak tahun 1845 – 1864 M, beberapa prasasti kayu memuat angka tahun 1344 Saka, kayu tiang tatal buatan Sunan Kalijaga, lampu robyong masjid Demak yang dipakai tahun 1923 – 1936 M.

Yang paling menarik pengunjung di museum ini adalah Pintu bledeg buatan Ki Ageng Selo tahun 1466 M, dibuat dari kayu jati berukiran tumbuh-tumbuhan, suluran, jambangan, mahkota, dan kepala binatang (naga) dengan mulut terbuka menampakkan gigi-giginya yang runcing. Menurut cerita, kepala naga tersebut menggambarkan petir yang kemudian dapat ditangkap oleh Ki Ageng Selo.


Dokumentasi Lain
Kenthongan dan Bedug peninggalan para Wali, visitdemak.com


Pintu Bledeg, id.wikipedia.org


Editor: Rohmat Munasikhin
Sumber: (1) https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Masjid_Agung_Demak, (2) visitdemak.com




Masjid Agung Demak


Majid Agung Demak Tampak Atas, visitdemak.com


Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.


Sejarah

Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.

Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka. Masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shofar.


Arsitektur

Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.

Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.

Masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.


Info Lain

Di dalam bukunya yang penuh dengan warna mistik, Bambang Marhiyanto (2000: 152-153) termasuk yang menerangkan bahwa pembangunan masjid Agung Demak hanya dilakukan dalam satu malam. Pada waktu peresmian masjid akan dimulai, delapan anggota walisongo, tidak disebutkan siapa delapan orang tersebut, sudah berkumpul di Demak pada hari Kamis petang. Sunan Giri dan Sunan Bonang mengeluh karena sampai detik-detik terakhir Sunan Kalijaga masih berada di Palembang. Dia sedang berguru kepada syekh Sutabaris. Tetapi tidak lama kemudian sunan Kalijaga datang. Kedua sunan seniornya menanyakan tentang tugas membuat tiang masjid yang mestinya sudah siap untuk dipasang.

Mendengar pertanyaan itu, Sunan Kalijaga hanya tersenyum, kemudian ia keluar lalu mengumpulkan serpihan kayu yang merupakan limbah pembuatan tiang masjid yang sudah dilakukan oleh anggota wali yang lain. Serpihan kayu (tatal) tersebut diikat oleh Sunan Kalijaga, dan pada tengah malam sudah siap didirikan. Keesokan harinya, masjid sudah siap digunakan untuk mendirikan shalat Jum’at.

Masjid Agung Demak adalah masjid yang penuh dengan cerita mistis. Pembangunan dan dalam penentuan arah kiblat pun banyak mengandung unsur mitologi. Dalam penentuan arah kiblat masjid Agung Demak Sunan Kalijaga memegang peranan yang sangat penting. Sunan Kalijaga dianggap sebagai ulama yang menentukan arah kiblat masjid Agung Demak pada masanya agar sesuai menghadap ke arah Ka’bah


Dokumentasi lain
Masjid Agung Demak Akhid Abad ke-19, id.wikipedia.org


Masjid Agung Demak Tahun 1920-1939, id.wikipedia.org


Editor: Rohmat Munasikhin
Sumber: (1) https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Demak, (2) visitdemak.com


Jumat, 02 Oktober 2015

Makam, Wisata, Event, dan Kuliner Demak



Makam:

Masjid Agung Demak, di Bintoro

Makam Sunan Kalijaga, di Kadilangu

Makam Raden Patah, di Bintoro


Wisata:
  
Wisata Bahari Morosari, di Bedono

Wisata Pantai Surodadi, di Surodadi
 
Bekas Stasiun Demak, di Bintoro


Event:

Grebeg Besar Demak, di Bintoro

Demak Expo, di Bintoro

Uler-Uler, di Jungsemi

Megengan, di Bintoro

Ancaan, di Kadilangu

Pesta Sedekah Laut, di Morodemak

Demak Barongan Carnival, di Bintoro

Demak Meals Expo, di Alun-Alun


Wisata Kuliner khas Kabupaten Demak:

Belimbing Demak

Nasi Ndoreng

Nasi Brongkos

Botok Telur Asin

Bakso Balungan

Asem-Asem Demak

Pecel Gambringan / Pecel Gambrengan

Wedang Pekak

Es Rames

Belimbing Demak

Jambu Demak (Jambu Citra Delima)

Koktail Belimbing

Jus Belimbing

Sirup Belimbing

Kerupuk Catak

Kerupuk Udang Tambak


Editor: Rohmat Munasikhin
Sumber: http://tempatwisatadaerah.blogspot.co.id/2014/11/daftar-tempat-wisata-di-kabupaten-demak.html

Daftar Nama Kampus (Universitas, Sekolah Tinggi, dan Diploma) di Yogyakarta


UNIVERSITAS

1.     Universitas Gajah Mada
Bulak Sumur Yogyakarta 55281
Telp. 0274-6491936
Fax. 0274-6491936
Email: webugm@ugm.ac.id
Website: http://www.ugm.ac.id/

2.     Universitas Negeri Yogyakarta
Kompleks Karangmalang
Telp. 0274-586168
Email: webmaster@uny.ac.id
Website: http://uny.ac.id/

3.     Universitas Islam Indonesia
Jl. Cik Ditiro No.1
Telp. +62 274 898444
Fax. +62 274 898459
Email: info@uii.ac.id
Website: http://www.uii.ac.id/

4.     Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa
Jl. Kusumanegara 157, Yogyakarta
Telp. (0274) 562 265, 547 042, 510 062
Fax. (0274) 547 042
info@ustjogja.ac.id
Website: http://ustjogja.ac.id/

5.     Universitas Janabadra
Jl. Tentara Rakyat Mataram  55 - 57, Yogyakarta
Telp. (0274) 561039
Email : info@staff.janabadra.ac.id
Website: http://janabadra.ac.id/

6.     Universitas Proklamasi ‘45
Jl. Proklamasi 1 Babarsari, Depok, Sleman
Telp. 0274-485 535,  0274-485 517
Fax. (0274) 486 008
Email : up45@indosat.net.id
Website: http://up45.ac.id/

7.     Universitas Atmajaya
Jl. Babarsari No. 44 Sleman, Yogyakarta 55281
Telp. +62-274-487711 ext 2217, 2224
Fax. 0274-487748
Email: khsp@mail.uajy.ac.id
Website: http://www.uajy.ac.id/

8.     Universitas Cokroaminoto
Jl. Perintis Kemerdekaan, Gambiran, Yogyakarta
Telp. 0274-372274, 378417

9.     Universitas Muhammadiah Yogyakarta
Jl. Lingkar Selatan, Kasihan Bantul DIY 55183
Telp. +62 274 387656
Fax. +62 274 387646
Website: http://www.umy.ac.id/

10. Universitas Widya Mataram
Jl. nDalem Mangkubumen KT. III/237, Yogyakarta
Telp. 0274-374352, 0274-8340910
Email: humas@widyamataram.ac.id
Website: http://www.widyamataram.ac.id/

11.  Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Jl. Wates Km. 10 Yogyakarta 55753
Telp. 0274-6498212, 6498211
Fax. 0274-6498213
Webmaster: ict@mercubuana-yogya.ac.id
Website: http://mercubuana-yogya.ac.id/

12.  Universitas Kristen Immanuel
Jl. Solo KM 11,1 Yogyakarta, 55282
Surat: Po Box 4/YKAP
Email: humas@ukrimuniversity.ac.id
Website: http://www.ukrimuniversity.ac.id/

13.  Universitas Kristen Duta Wacana
Jl. Wahidin Sudirohusodo No 5 - 25 Yogyakarta 55224
Telp. 0274 – 563929
Fax. 0274 – 513235
Email: humas@ukdw.ac.id
Website: http://www.ukdw.ac.id/id/

14.  Universitas Sanata Dharma
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002
Telp. 0274-513301, 515352
Fax. (0274) 562383
Email: humas@usd.ac.id
Website: http://www.usd.ac.id/

15.  Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Kapas No.9 Semaki Umbul Harjo, Yogyakarta 55165
Telp. (0274) 563515, 511829, 511830, 379418, 371120
Fax. 0274-564604
Website: http://uad.ac.id/

16.  Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”
Jl. Lingkar Utara Condong Catur, Depok, Sleman, DIY, 55283
Telp. +62 274 486733
Website: http://www.upnyk.ac.id/

17.  Universitas PGRI Yogyakarta
Jl. PGRI I No. 117 Sonosewu Kotak Pos 1123 Yogyakarta 55182
Website: http://www.upy.ac.id/

18.  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
JL Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281
Telp. +62-274-512474, +62-274-589621
Fax. +62-274-586117
Email: humas@uin-suka.ac.id
Website: http://www.uin-suka.ac.id/

19.  Universitas Teknologi Yogyakarta
Jl. Ringroad Utara, Jombor, Sleman 55285
Telp. 0274-623310
Website: http://www.uty.ac.id/

20.  Universitas Dirgantara Indonesia
Jl. Parangtritis KM 4,5 Bantul
Telp. 0274-418248


SEKOLAH TINGGI

1.     IKIP PGRI Wates
Jl. Krt Kertodiningrat No.5 Margosari, Pengasih, Kulon Progo
Telp. 0274-773283
Website: http://www.ikippgriwates.ac.id/

2.     Institut Pertanian “INTAN”
Jl. Magelang KM 5,6 PO BOX 59, Yogyakarta 55284
Telp. (0274) 589 520
Website: http://institutyogyakarta.multiply.com/

3.     Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Jl. Parantritis KM 6,5 Bantul, Yogyakarta, 55188
Telp. 0274-379133, 373659
Fax. 0274-371233
E-mail: arts@isi.ac.id
Website: http://isi.ac.id/

4.    Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Jl. Kalisahak NO. 28 Komplek Balapan, Yogyakarta 55222
Telp. 0274-563029, 563874
Fax. +62-274-563847
Website: http://www.akprind.ac.id/

5.     Institut Pertanian “STIPER”
Jl. Nangka II, Maguwoharjo, Depok, Sleman
Telp. 0274 928 5053, 0813 2881 9580, 0812 7577 392
Email: info@instiperjogja.ac.id/
Website: http://www.instiperjogja.ac.id/

6.     Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS)
Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Telp. + 62 274 485390 – 486986
Fax. +62 274 487249
Email: info@sttnas.ac.id
Website: http://www.sttnas.ac.id/

7.     Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN
Jl. Seturan Raya, Sleman Yogyakarta 55281
Telp. 0274-486321, 0274-486160
Fax. 0274-486155
Email: info@stieykpn.ac.id
Website: http://www.stieykpn.ac.id/

8.     Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
Jl. Lowanu Sorosutan UH VI / 20 Yogyakarta
Telp. (0274) 377091
Fax. (0274) 370394
Email: info@stieww.ac.id
Website: http://www.stieww.ac.id/

9.     STISIPOL Kartika Bangsa
Jl. Gedongkuning No.140 Kotagede Yogyakarta 55171
Telp. (0274) 371126, 383321

10.  Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan
Jl. Janti Km.4 Gedongkuning
Telp/Fax. +62-274-566-863
E-mail: sttlylh@gmail.com
Website: http://www.sttl-ylh.ac.id/

11.   Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Pariwisata API”
Jl. Glendongan TB XV No. 15B Catur Tunggal Depok Sleman
Telp. +62 274 485630

12.  Sekolah Tinggi Pemberdayaan Masyarakat Desa “APMD”
Jalan Timoho 317, Yogyakarta 55225
Telp. 0274-561971
Fax. 0274-515989
Website: http://apmd.ac.id/

13.  Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer (STMIK) Amikom
Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, 55283
Telp. (0274) 884201 - 207
Fax. (0274) 884208
Email: amikom@amikom.ac.id  
Website: http://www.amikom.ac.id/

14.  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Yogyakarta”
Jl. Glagahsari 63
Telp. 0274-373955
Fax. 0274-381212

15.  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “SBI”
Jl. Ring Road Utara No. 17, Condong Catur, Yogyakarta 55283
Telp/Fax. (0274) 887984
Website: http://www.stie-sbi.ac.id/

16.  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “MITRA INDONESIA”
Jl. Cik Ditiro 17
Telp. 0274-517275, 514688, 56293

17.  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “BBANK”
Jl. Magelang KM 5 No. 123, Sleman
Telp. 0274-564933

18.  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “YKP”
Jl Godean KM 03 Tambak 55182
Telp. 0274- 560436
Fax. 0274-581471

19.  Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dharma Bangsa
Jl. Lingkar Utara, Ngemplak, Sendang Adi, Sleman 55285
Telp. 0274-623310
Fax. 0274-623306

20.  Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan
Jl. Parangtritis KM 4,5
Telp. 0274-418248
Fax. 0274-418248
Email: sttkd@yogya.wasantara.co.id

21.  Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi “AAN”
Jl. Blunyahrejo, Kel. Karangwaru 55241
Telp. 0274-517471, 542378
Fax. 0274-517471

22. Sekolah Tinggi Pariwisata “AMPTA” Yogyakarta
Laksda Adisucipto KM 6, Yogyakarta, 55400
Telp/Fax. 0274-565115, 489514
Website: http://www.ampta.ac.id/

23.  Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Akakom
Jl. Raya Janti Karang Jambe no 143, Yogyakarta
Telp. (0274) 486664
Fax. (0274) 486438
Email: info@akakom.ac.id
Website: http://www.akakom.ac.id/

24.  Sekolah Tinggi Bahasa Asing “LIA”
Jl. Gowongan Kidul 50
Telp. 0274-550704

25.  Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto LANUD Adisutjipto
Jl Janti Bl R Kompl Lanud adisucipto, Banguntapan, Bantul, 55198
Telp. (0274) 451262
Fax: (0274) 451265
Website: http://stta.ac.id/

26.  Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Proactive
Jl. Parangtritis

27.  Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta
Jl. Magelang Km 06, Yogyakarta, 55284
Telp. (0274)-623537, 7474201, 562513, 561531
Email: info@mmtc.ac.id
Website: http://www.mmtc.ac.id/

27.  Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir “BATAN” Yogyakarta
 Jl. Babarsari POB 6101/YKBB, Yogyakarta, 55281
Telp. (0274)-484085, 489716
Fax: (0274) 489715
Website: http://www.sttn-batan.ac.id/


DIPLOMA

1.      Akademi Akuntansi YKPN
Jl. Gagak Rimang No 2-4 Balapan Kotakpos 6417
Telp. 0274-513413, 563516
Fax. 0274-561591
Website: http://aaykpn.ac.id/

2.      Akademi Kesejahteraan Sosial “TARAKANITA”
Jl. Tantular, Pringwulung, CC 55012
Telp. 0274-514250
Fax. 0274-512494

3.     Akademi Bahasa Asing YIPK
Jl. Ki Ageng Pemanahan 19
Telp. 0274-371415
Fax. 0274 387838
Email: abayip@yogya.wasantara.net.id

4.     Akademi Keuangan dan Perbankan YIPK
Jl. Lowanu 31 Yogyakarta
Telp. 0274-372772

5.     Akademi Bahasa Asing Yogyakarta
Mujamuju UH 11/673
Telp. 0274-379204
Fax. 0274-415801
Email: info@abayo.id

6.     Akademi Teknik YKPN
Jl. Gagak Rimang 1 Balapan 55222
Telp. 0274-587469
Fax. 0274-540337
Email: atayykpn@indosatnet.id

7.     Akademi Kesejahteraan Sosial AKK
Nitikan Umbulharjo 69
Telp. 0274-373142

8.     Akademi Manajemen Perusahaan YKPN
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 7
Telp.  0274-885700, 885805
Fax. 0274-885505

9.     Akademi Sekretari dan Manajemen Isthikayana
Jl. Letjen MT Haryono 29
Telp. 0274-378035

10.  Akademi Maritim Yogyakarta
Jl. Magelang KM 4,4 Yogyakarta
Telp. 0274-586263

11.  Akademi Komunikasi Yogyakarta
Komp. PTS Glendongan, Babarsari 55281
Telp. 0274-485177

12.  Akademi Pertanian Yogyakarta (APTA)
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 8, Ngaglik, Sleman 55581
Telp. 0274-869065

13.  Akademi Sekretari dan Manajemen Santa Maria
Jl. Bener 12/14 Tegalrejo 55243
Telp. 0274-585836

14.  Akademi Perikanan Yogyakarta
Jl. Balirejo, Mujamuju Yogyakarta
Telp. 0274-582031

15.  Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “ASTER”
Jl. Palagan Tentara Pelajar KM 8,5 Sleman, Yogyakarta
Telp. 0274-868627

16.  Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia Desanta
Jl. Wates Bayeman Permai
Telp. 0274-581743

17. Akademi Akuntansi Sapta Widya Tama
Jl. Lingkar Barat Nogotirto, Sleman, Yogyakarta
Telp. 0274-619977
Fax.0274-620702

18. Akademi Pariwisata Yogyakarta “AKPARYO”
Jl. Ganeca 11/45 Timoho, Yogyakarta
Telp. 0274-511791

19. Akademi Teknologi Otomotif Nasional (ATONAL)
Jl. Ringroad Utara, Nganti Sendangadi, Mlati, Sleman
Telp. 0274-623328

20. Akademi Pariwisata “STIPARY”
Jl. Adisucipto KM 6 Ambarukmo
Telp. 0274-517574

21. Amik “KARTIKA YANI” Yogyakarta
Jl. Kapten Haryadi, Lojajar, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman

22. Akademi Desain Visi Yogyakarta
Jl. Kapten Tendean Gg. Puntodewo 7 Wirobrajan
Telp. 0274-377787

23.  Akademi Seni Rupa dan Desain “AKSERI”
Jl. Pugeran Timur 4
Telp. 0274-384062

24.  Akademi Manajemen Informatika dan Komputer PROACTIVE
Jl. Tamansiswa MG 11/810
Telp. 0274-379265

25.  Akademi Manajemen Informatika & Komputer YAPPINDO
Jl. Sultan Agung 34
Telp. 0274-376346

26.  Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta
Jl. Pramuka 70

27.  Akademi Bahasa Asing “YAPPINDO”
Jl. Sultan Agung 34
Telp. 0274-376346

28.  Akademi Seni Rupa dan Desain “MSD”
Jl. Tamansiswa No 164
Telp. 0274-414277

29.  Akademi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto
Telp. 0274-564214

30. Akademi Manajemen Administrasi “YPK” Yogyakarta
Jl. Kenari 3 Miliran, Mujamuju, Umbulharjo
Telp. 0274-544105

31. Politeknik “API”
Jl. Wisata Babarsari XV/15
Telp. 0274-485554

32. Politeknik “LPP”
Jl. LPP No. 1A
Telp. 0274-586201

33. Politeknik “PPKP” Kampus Barek
Jl. Kaliurang KM. 4,5 Gg. Kinanthi
Telp. 0274-561337
Fax. 0274-565500

34. Politeknik “STENKO”
Jl. Mayjen Sutoyo 20 B
Telp. 0274-384218, 384219

35.  Politeknik Seni Yogyakarta
Jl. Kaliurang KM 13,5
Telp. 0274-895803, 895804

36.  Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta
Jl. Ring Road Selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, 55188
Telp/Fax. : (0274) 383727
Website: http://www.atk.ac.id/

Sumber: http://boeztanoel21.blogspot.co.id/2011/06/daftar-nama-kampus-kampus-di-yogyakarta.html

Rabu, 30 September 2015

Bakaran Bareng KMDY, 30 Sepetmber 2015



Hallo... Kembali lagi KMDY menyapa teman-teman. Kali ini KMDY ngadain agenda bakan bareng nih, Allhamdulillah masih ada daging, so... kita sate aja ^^

Ok... Dimana sudah dibagi per-team, dimulai mengolah daging dari mencuci, mengiris, ditusuk buat satu, dan dibakar, banyak banget belum bumbu-bumbu yang dipersiapkan. Selain itu juga ada yang masak nasi, pake dua magicom kecil mungkin ini yang dinamakan kecil-kecil cabe rawit... eh maksudnya kecil-kecil magicom buat masak dan Alhamdulillah bisa untuk mengenyangkan perut teman-teman KMDY yang datang.

Seru banget... Kita bisa ngumpul, ngobrol-ngobrol dan makan-makan tentunya. Hehehehehe... Semoga agenda untuk mengakrabkan ini akan selalu ada dan membuat KMDy lebih solid lagi. Aamiin... :D ^^

Dokumentasi lain:



Penulis: Rohmat Munasikhin

Kumpul KMDY, Tgl 29 September 2015

Satu Lagi yang dapat menambah keceriaan, berkumpul bersama KMDY (Keluarga Mahasiswa Demak Yogyakarta). Dalam event terdekat KMDY akan melaksanakan MAKRAB (Malam Keakraban) dimana didalamnya kita akan belajar sambil bermain, mengenal lebih jauh tentang KMDY itu seperti apa, dan tentunya dapat mengenal Demak lebih jauh lagi.

Tidak hanya MAKRAB saja agenda terdekat, tapi juga ada agenda bakar-bakar dan makan bareng KMDY. Oleh karena itu agenda tersebut dibahas pada pertemuan kali ini. Walau pembahasan yang lumayan berbobot, tapi rapat dibawakan dengan SLOW dan SOFT. Hehehehehe.... Artinya rapat tidak dibawakan dengan forum formal.

Ok... Lanjutkan kinerja KMDY untuk Demak yang lebih baik ^_^


Dokumentasi lain:



Penulis: Rohmat Munasikhin

Minggu, 13 September 2015

MAKRAB KMDY 2015


Makrab KMDY adalah sebuah event KMDY dimana akan mengenalkan lebih jauh KMDY itu apa dan mengenalkan lebih dalam lagi tentang Demak, baik itu budaya yang ada dan permasalahan yang kini sedang dihadapi.

Penasaran??? Klik DISINI untuk mendaftar

Sabtu, 12 September 2015

Konten Blog Upload

1. Header
    ???

2. Slide
    a. Masjid Agung


    b. Logo Demak

    c. Logo KMDY


    d. Makrab KMDY 2011_01

    e. Makrab KMDY 2011_02


Lain-lain






MAKRAB KMDY 2011







Sejarah KMDY

KMDY (Keluarga Mahasiswa Demak Yogyakarta) adalah sebuah organisasi etnis yang berda di Yogyakarta. Kelahiranya pada tahun 1992, tak lain diilhami oleh sebuah keinginan bersama untuk menggalang komunitas mahasiswa Demak yang notabene mempunyai ikatan emosional dan kultural yang sama guna menjalin rasa persaudaraan serta menampung ide-ide kreatif mahasiswa untuk pembangunan dan pemberdayaan potensi masyarakat.

Selama ini Demak dikenal sebagai Kota Wali karena pada saat itu penyebar agama Islam atau yang sering dikenal sebagai Wali Songo telah berjuang sekuat tenaga dalam menegakan agama Allah di Pulau Jawa utamanya di Demak. Realisasi dari ungkapan mempererat tali silaturrahmi guna melangitkan Bumi Wali adalah bertujuan untuk meneruskan perjuangan merekan dengan cara membentuk sebuah organisasi bernama KMDY yang nantinya bertujuan untuk menjalin kekeluargaan diantara warga Demak khususnya dan juga mengembalikan kejayaan Demak yang dulu dikenal sebagai pusat kerajaan di Jawa dengan membentuk pribadi mahasiswa yang unggul dalam berbagai bidang baik dalam Agama.

Sejarah Kabupaten Demak

Demak adalah kesultanan atau kerajaan islam pertama di pulau jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah (1478-1518) pada tahun 1478, Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak. Pamor kesultanan ini didapatkan dari Walisanga, yang terdiri atas sembila orang ulama besar, pendakwah islam paling awal di pulau jawa.

Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit saat itu, Majapahit memang tengah berada dalam kondisi yang sangat lemah. Dengan proklamasi itu, Radeh Patah menyatakan kemandirian Demak dan mengambil gelar Sultan Syah Alam Akbar.

Pada awal abad ke 14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming di China mengirimkan seorang putri kepada raja Brawijaya V di Majapahit, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Putri yang cantik jelita dan pintar ini segera mendapat tempat istimewa di hati raja. Raja brawijaya sangat tunduk kepada semua kemauan sang putri jelita, hingga membawa banyak pertentangan dalam istana majapahit. Pasalnya sang putri telah berakidah tauhid. Saat itu, Brawijaya sudah memiliki permaisuri yang berasal dari Champa (sekarang bernama kamboja), masih kerabat Raja Champa.

Sang permaisuri memiliki ketidak cocokan dengan putri pemberian Kaisar yan Lu. Akhirnya dengan berat hati raja menyingkirkan putri cantik ini dari istana. Dalam keadaan mengandung, sang putri dihibahkan kepada adipati Pelembang, Arya Damar. Nah di sanalah Raden Patah dilahirkan dari rahim sang putri cina.

Nama kecil raden patah adalah pangeran Jimbun. Pada masa mudanya raden patah memperoleh pendidikan yang berlatar belakang kebangsawanan dan politik. 20 tahun lamanya ia hidup di istana Adipati Palembang. Sesudah dewasa ia kembali ke majapahit.

Raden Patah memiliki adik laki-laki seibu, tapi beda ayah. Saat memasuki usia belasan tahun, raden patah bersama adiknya berlayar ke Jawa untuk belajar di Ampel Denta. Mereka mendarat di pelabuhan Tuban pada tahun 1419 M.

Patah sempat tinggal beberapa lama di ampel Denta, bersama para saudagar muslim ketika itu. Di sana pula ia mendapat dukungan dari utusan Kaisar Cina, yaitu laksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai Dampo Awang atau Sam Poo Tai-jin, seorang panglima muslim.

Raden patah mendalami agama islam bersama pemuda-pemuda lainnya, seperti raden Paku (Sunan Giri), Makhdum ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat). Setelah dianggap lulus, raden patah dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di Bintara. Ia diiringi oleh Sultan Palembang, Arya Dilah 200 tentaranya. Raden patah memusatkan kegiatannya di Bintara, karena daerah tersebut direncanakan oleh Walisanga sebagai pusat kerajaan Islam di Jawa.

Di Bintara, Patah juga mendirikan pondok pesantren. Penyiaran agama dilaksanakan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Perlahan-lahan, daerah tersebut menjadi pusat keramaian dan perniagaan. Raden patah memerintah Demak hingga tahun 1518, dan Demak menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa sejak pemerintahannya.

Secara beruturut-turut, hanya tiga sultan Demak yang namanya cukup terkenal, Yakni Raden Patah sebagai raja pertama, Adipati Muhammad Yunus atau Pati Unus sebagai raja kedua, dan Sultan Trenggana, saudara Pati Unus, sebagai raja ketiga (1524 - 1546).

Dalam masa pemerintahan Raden Patah, Demak berhasil dalam berbagai bidang, diantaranya adalah perluasan dan pertahanan kerajaan, pengembangan islam dan pengamalannya, serta penerapan musyawarah dan kerja sama antara ulama dan umara (penguasa).

Keberhasilan Raden Patah dalam perluasan dan pertahanan kerajaan dapat dilihat ketika ia melanklukkan Girindra Wardhana yang merebut tahkta Majapahit (1478), hingga dapat menggambil alih kekuasaan majapahit. Selain itu, Patah juga mengadakan perlawan terhada portugis, yang telah menduduki malaka dan ingin mengganggu demak. Ia mengutus pasukan di bawah pimpinan putranya, Pati Unus atau Adipati Yunus atau Pangeran Sabrang Lor (1511), meski akhirnya gagal. Perjuangan Raden Patah kemudian dilanjutkan oleh Pati Unus yang menggantikan ayahnya pada tahun 1518.

Dalam bidang dakwah islam dan pengembangannya, Raden patah mencoba menerapkan hukum islam dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, ia juga membangun istana dan mendirikan masjid (1479) yang sampai sekarang terkenal dengan masjid Agung Demak. Pendirian masjid itu dibantu sepenuhnya oleh walisanga.

Di antara ketiga raja demak Bintara, Sultan Trenggana lah yang berhasil menghantarkan Kusultanan Demak ke masa jayanya. Pada masa trenggan, daerah kekuasaan demak bintara meliputi seluruh jawa serta sebagian besar pulau-pulau lainnya. Aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Trenggana berhasil memperkuat dan memperluas kekuasaan demak. Di tahun 1527, tentara demak menguasai tuban, setahun kemudian menduduki Wonosari (purwodadi, jateng), dan tahun 1529 menguasai Gagelang (madiun sekarang). Daerah taklukan selanjutnya adalah medangkungan (Blora, 1530), Surabaya (1531), Lamongan (1542), wilayah Gunung Penanggungan (1545), serta blambangan, kerajaan hindu terakhir di ujung timur pulau jawa (1546).

Di sebelah barat pulau jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Pada tahun 1527, Demak merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran (kerajaan Hindu di Jawa Barat), serta menghalau tentara tentara portugis yang akan mendarat di sana. Kemudian, bekerja sama dengan saudagar islam di Banten, Demak bahkan berhasil meruntuhkan Pajajaran. Dengan jatuhnya Pajajaran, demak dapat mengendalikan Selat Sunda. Melangkah lebih jauh, lampung sebagai sumber lada di seberang selat tersebut juga dikuasai dan diislamkan. Perlu diketahui, panglima perang andalan Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana.

Di timur laut, pengaruh demak juga sampai ke Kesultanan banjar di kalimantan. Calon pengganti Raja Banjar pernah meminta agar sultan Demak mengirimkan tentara, guna menengahi masalah pergantian raja banjar. Calon pewaris mahkota yang didukung oleh rakyat jawa pun masuk islam, dan oleh seorang ulama dari Arab, sang pewaris tahta diberi nama Islam. Selama masa kesultanan Demk, setiap tahun raja Banjar mengirimkan upeti kepada Sultan Demak. Tradisi ini berhenti ketika kekuasaan beralih kepada Raja Pajang.

Di masa jayanya, Sultan Trenggana berkunjung kepada Sunan Gunung Jati. Dari Sunan gunung jati, Trenggana memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Gelar Islam seperti itu sebelumnya telah diberikan kepada raden patah, yaitu setelah ia berhasil mengalahkan Majapahit.

Trenggana sangat gigih memerangi portugis. Seiring perlawanan Demak terhadap bangsa portugis yang dianggap kafir. Demak sebagai kerajaan islam terkuat pada masanya meneguhkan diri sebagai pusat penyebaran Islam pada abad ke 16.

Sultan Trenggan meninggal pada tahn 1546, dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuran. Ia kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Setelah sultan trenggana mengantar Demak ke masa jaya, keturunan sultan tersebut silih berganti berkuasa hingga munculnya kesultanan pajang.

Masjid agung Demak sebagai lambang kekuasaan bercorak Islam adalah sisi tak terpisahkan dari kesultanan Demak Bintara. Kegiatan walisanga yang berpusat di Masjid itu. Di sanalah tempat kesembilan wali bertukar pikiran tentang soal-soal keagamaan.

Masjid demak didirikan oleh Walisanga secara bersama-sama. Babad demak menunjukkan bahwa masjid ini didirikan pada tahun Saka 1399 (1477) yang ditandai oleh candrasengkala Lawang Trus Gunaning Janma, sedangkan pada gambar bulus yang berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini berdiri pada tahun 1479.

Pada awalnya, majid agung Demak menjadi pusat kegiatan kerajaan islam pertama di jawa. Bagunan ini juga dijadikan markas para wali untuk mengadakan Sekaten. Pada upacara sekaten, dibunyikanlah gamelan dan rebana di depan serambi masjid, sehingga masyarakat berduyun-duyun mengerumuni dan memenuhi depan gapura. Lalu para wali mengadakan semacam pengajian akbar, hingga rakyat pun secara sukarela dituntun mengucapkan dua kalimat syahadat.

Cepatnya kota demak berkembang menjadi pusat perniagaan dan lalu lintas serta pusat kegiatan pengislaman tidak lepas dari andil masjid Agung Demak. Dari sinilah para wali dan raja dari Kesultanan Demak mengadakan perluasan kekuasaan yang dibarengi oleh kegiatan dakwah islam ke seluruh Jawa.


Ada beberapa pendapat mengenai asal nama kota Demak, diantaranya :

Prof.DR. Hamka menafsirkan kata Demak berasal dari bahasa Arab “dama” yang artinya mata air. Selanjutnya penulis Sholihin Salam juga menjelaskan bahwa Demak berasal dari bahasa Arab diambil dari kata “dzimaa in” yang berarti sesuatu yang mengandung air (rawa-rawa). Suatu kenyataan bahwa daerah Demak memang banyak mengandung air; Karena banyaknya rawa dan tanah payau sehingga banyak tebat (kolam) atau sebangsa telaga tempat air tertampung. Catatan : kata delamak dari bahasa Sansekerta berarti rawa.

Menurut Prof. Slamet Mulyono, Demak berasal dari bahasa Jawa Kuno “damak”, yang berarti anugerah. Bumi Bintoro saat itu oleh Prabu Kertabhumi Brawijaya V dianugerahkan kepada putranya R. Patah atas bumi bekas hutan Gelagah Wangi. Dasar etimologisnya adalah Kitab Kekawin Ramayana yang berbunyi “Wineh Demak Kapwo Yotho Karamanyo”.

Berasal dari bahasa Arab “dummu” yang berarti air mata. Hal ini diibaratkan sebagai kesusahpayahan para muslim dan mubaligh dalam menyiarkan dan mengembangkan agama islam saat itu. Sehingga para mubaligh dan juru dakwah harus banyak prihatin, tekun dan selalu menangis (munajat) kepada Allah SWT memohon pertolongan dan perlindungan serta kekuatan.


Sumber: http://demakkutowali.blogspot.co.id/p/sejarah-kabupaten-demak.html